Sekolah dan Frontage Road A.Yani Menu Sejarah Manusia

"Perhatikan Masa Lalu mu, untuk hari esok mu"

Post Top Ad

Thursday, 21 April 2016

Sekolah dan Frontage Road A.Yani


How who can, does!
He Who Cannot, Teaches!

(Dia yang bisa, kerjakan!
Dia yang tak bisa, Ajarkan!)

Ungkapan ini berasal dari George Bernard Shaw bagaimana menggambar sebuah sistem pendidikan atau sekarang di kenal dengan sekolah. sekolah berasal dari kata Skhole, Scola, scolae atau schola (latin), kata itu secara harfiah berarti “waktu luang” atau “waktu senggang”. Sekolah merupakan tempat para siswa mengembangkan pengetahuannya baik itu secara ektrakulikuler ataupun non-ekstrakulikuler, dimana pasalnya seluruh masyarakat Indonesia memiliki hak untuk sekolah dengan fasilitas yang layak.
Yayasan Kemala Bhayangkari 1 surabaya merupakan sekolah yang berdiri 1 januari 1970 yang awalnya bernama SMP Persiapan Negeri. Setelah itu pada bulan Agustus 1971, Kepala Sekolah dan Dewan Guru mencari kelas tambahan untuk kelas 3. Hasil musyawarah pada saat itu memutuskan untuk meminjam kelas SD Ketintang, karena Kepala Sekolah SD Ketintang keberatan untuk menampung SMP Persiapan Negeri, maka Kepala sekolah SMP Persiapan menghubungi ketua Yayasan Bhayangkari (Ibu Soemarsono), ternyata Yayasan menyambut baik gagasan Kepala Sekolah, dengan syarat kelas 1 dan kelas 2 di tempatkan di SD Bhayangkari, dan pada saat itu pula SMP Persiapan Negeri berubah nama menjadi SMP Bhayangkari 1 Surabaya, sekolah tersebut memulai pelajaran pada pukul 13.00 dan berakhir pada pukul 17.45 WIB. Dan sekolah ini diresmikan tanggal 3 Januari 1973, serta beralamat di Jln. Jend Ahmad Yani 30-32 Surabaya. Dan telah melahirkan alumnus lebih dari ribuan dan memiliki segudang prestasi tapi nasib sekolah tak sebaik dengan prestasinya, pasalnya sekolah yang telah berumur 46 tahun ini harus mengalami penggusuran tepatnya di daerah parkir dan lapangan basketnya. Dengan berkurangnya fasilitas sekolah juga menghambat perkembangan prestasi di sekolah tersebut tepatnya pada bidang basket.
Proyek Frontage Road Jln. Ketintang Baru yang telah berjalan lebih dari 6 bulan, memasuki fase pengecoran. Sebelum Pembangunan Frontage Road Jln. Ketintang Baru adanya pembebasan lahan, pasalnya rumah-rumah sekitar area jalan mengalami penggusaran. Pasalnya pembanguna Frontage Road Jalan Ketintang Baru berdalil pada kemacetan yang sangat tinggi, hasil perhitungan lalu-lintas peak-hour dari hasil Survey Dishub (Dinas Perhubungan) pada tahun 2006 menunjukan Tingkat Kejenuhan (Degree of Saturation = DS), melebihi batas, yakni 0,9. Bahkan jauh meningkat pada 2009 yang mencapai angka 1.2.. Disebabkan karena jalan sekitar area A.Yani merupakan akses vital yaitu jalan yang membujur dari arah selatan-utara, sebagai pintu masuk dan keluar kota Surabaya dari arah Selatan. Jalan A.Yani berperan penting mengubungkan kota Sidoarjo, Mojokerto, dan kota lainnya. Tapi pertanyaannya apakah efektif pembuatan frontage Road di area Jalan A.Yani ? menghitung lambatnya pembangunan proyek Frontage Road disisi barat Jalan A.Yani, dan ditambah terjadi peningkatan jumlah kendaraan di surabaya setiap tahunnya. Salah satu efek yang mungkin terjadi dari lambatnya pembangunan Frontage Road ini yakni, peningkatan volume kendaraan yang akan menggunakan jalan tersebut sebagai jalur transportasi terutama pada pagi dan malam hari.
Ketika proyek pembangunan Frontage Road dirasa lambat, ini juga berimbas kepada sekolah yang berada di area sekitar pembangunan terutama di sisi barat Jalan A.yani. Seperti yang penulis tuturkan sebelumnya di area sisi barat jalan A. Yani, tepatnya di Jalan Ketintang Baru merupakan akses utama para siswa SMP Bhayangkari 1 Surabaya masuk sekolah. Akibat lambatnya pembangunan, para siswa harus melewati medan yang cukup sulit, dan suara bising dari mesin-mesin pekerja sehingga menganggu kenyaman siswa dalam proses belajar-mengajar dalam tempo yang lama. Dan alangkah sebaiknya pemerintah lebih mempercepat proyek pembangunan Frontage Road disisi barat Jalan A.Yani sehingga dapat dirasakan olah masyarakat surabaya, sehingga dapat menekan angka kemacetan di area Jalan A.Yani, dan siswa SMP Bhayangkara 1 Surabaya tidak terganggu lagi dengan suara bising pekerja.




No comments:

Post a Comment

Post Top Ad