Topik Penelitian
“Penggunaan Uang laki-laki terhadap kelanggengan
hubungan pacaran”
Epistimologi
- Maintenance
Relationship (Komunikasi antar Personal)
Definisi Masalah Penelitian
Dalam
masa remaja, seorang manusia mulai mengalami ketertarikan terhadap lawan
jenisnya dan tidak sedikit dari remaja yang akhirnya menjalin hubungan romantis
dengan lawan jenisnya. Namun ketika manusia sedang dalam masa remaja, biasanya
dia belum dapat menghasilkan uang, sehingga ketika dia berpacaran dia
menggunakan uang yang diberikan oleh orang tua nya untuk memenuhi kebutuhan
seperti makan bersama dan kebutuhan yang lainnya.
Dalam
pandangan masyarakat khususnya anak-anak remaja usia SMA di Surabaya.
Kebanyakan memandang bahwa laki-lakilah yang harus membayar untuk kebutuhan
dalam hubungan pacaran. Sehingga dalam
kelangsungan hubungan pacaran tersebut terkadang menyebabkan pihak laki-laki
merasa tertekan karena dia merasa bahwa hanya dia yang melakukan effort atau
upaya untuk mempertahankan hubungan tersebut. Jika hal ini terus berlangsung
maka tidak menutup kemungkinan hubungan tersebut akan mengalami keretakan dan
bahkan bisa berakhir.
Fenomena
Masalah
seorang remaja laki-laki bernama Mamat(Bukan
nama sebenarnya) yang memiliki seorang
pacar bernama bunga . dalam berpacaran mereka biasanya sering makan bersama di
berbagai tempat yang berbeda, namun ketika membayar makanan yang mereka pesan
si Mamat lah yang selalu menggunakan uangnya si Mamat merasa tertekan karena
hal ini, namun Mamat tidak berani mengungkapakan rasa tidak nyamannya ini
karena dia malu dan takut kalau nanti akan dianggapremeh oleh bunga.
Mengapa hal
tersebut menjadi masalah
Hal
tersebut diatas menjadi masalah penelitian karena menurut saya hubungan pacaran
merupakan hubungan yang memiliki banyak hal yang dapat membuat hubungan
tersebut kandas ditengah jalan. Ketika sebuah hubungan kandas ditengah jalan,
maka kemungkinan besar akan menimbulkan rasa sakit hati bagi orang yang
mengalaminya. Sakit hati merupakan suatu perasaan yang tidak enak, bahkan dalam
kasus yang ekstrim, seseorang dapat mengalami trauma setelah mengalami
kegagalan dalam sebuah hubungan pacaran dan traumanya dapat berupa trauma
terhadap lawan jenis, trauma terhadap pacaran, trauma terhadapa hubungan
romantis sehingga dia tidak mau menikah seumur hidupnya, menjadi pecinta sesama
jenis dan masih banyak lagi. Untuk menghindari hal tersebut maka peneliti
mencoba untuk melakukan penelitian tentang hal yang dapat merusak hubungan
pacaran sehingga hal tersebut dapat
dihindari oleh orang yang sedang menjalin hubungan pacaran dan pada akhirnya
hubungan pacaran yang sedang dijalin oleh orang tersebut menjadi langgeng.
Populasi
·
Definisi :
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang ingin kita teliti,
obyek penelitian dapat berupa manusia atau benda-benda di sekitar kita yang
dapat memberikan informasi penelitian yang akan kita lakukan.
·
Contoh : Seluruh Siswa SMA Negri di surabaya yang
memiliki pacar
Sampel
·
Sampel
adalah bagian dari populasi, yang dirasa dapat mewakili keseluruhan
karakteristik populasi, sampel digunakan untuk memudahkan peneliti dalam
meneliti data populasi
·
Contoh
: Jika populasinya Seluruh siswa SMA Negri di Surabaya yang memiliki pacar,
maka sampelnya adalah 3 orang dari Masing-masing sekolah SMA Negeri di Surabaya
yang memiliki pacar
Pengambilan
Jumlah Sampel
Pengambilan
jumlah sampel adalah cara untuk menentukan seberapa banyak jumlah sampel yang
akan kita teliti ketika memiliki jumlah populasi tertentu, Untuk menentukan
sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan
para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel
minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian
eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk
penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006)
memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :
- Ukuran
sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian
- Jika
sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan
sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
- Dalam
penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel
sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
- Untuk
penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10
sampai dengan 20
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat
tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan
peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal
tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin
kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah
sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan
generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah
populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara
lain :
1. Rumus Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)
n = N/N(d)2 + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau
sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah
:
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23,
dibulatkan 95
2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1
Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
3. Rumus berdasarkan Proporsi atau
Tabel Isaac dan Michael
Tabel penentuan jumlah sampel dari
Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan
tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara
langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki.
Contoh : Jika jumlah Siswa SMA di surabaya yang
memiliki pacar adalah 10.000 orang maka untuk mencari jumlah sampel yang tepat
harus menggunakan salah satu rumus atau menggunakan tabel yang sudah dijelaskan
diatas.
Teknik
Pengambilan Sampel
Teknik
Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai macam
teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian.
Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) maca yaitu
probability sampling dan non-probability sampling. berikut dibawah ini
penjelasannya:
Probability sampling adalah suatu teknik sampling yang
memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, tekhnik ini terdiri atas:
- Simple
random sampling: dikatakan simple atau sederhana sebab pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang
terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat lakukan jika anggota
populasi dianggap homogen.
- Dispropotionate
Stratified Random Sampling: Suatu teknik yang digunakan untuk menentukan
jumlah sampel, jika populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
- Proportionate
stratified random sampling: salah satu teknik yang digunakan jika populasi
mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen serta berstrata secara
proporsional.
- Area
sampling (Cluster sampling): Teknik sampling daerah dipakai untuk
menentukan sampel jika objek yang akan diteliti atau sumber data sangat
luas, seperti misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau dari
suatu kabupaten.
Non probability sampling adalah teknik yang tidak
memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel, teknik ini terdiri atas:
- Sampling
Sistematis: suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
- Sampling
Kuota: Teknik untuk menentukan sampel yang berasal dari populasi yang
memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Seperti
misalnya, jumlah sampel laki-laki sebanyak 70 orang maka sampel perempuan
juga sebanyak 70 orang.
- Sampling
aksidental: Sauatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipakai
sebagai sampel, jika dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
untuk dijadikan sebagai sumber data.
- Purposive
Sampling: Suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau
sleksi khusus. Seperti misalnya misalnya, kamu meneliti kriminalitas di
Kota atau daerah tertentu, maka kamu mengambil informan yaitu Kapolresta
kota atau daerah tersebut, seorang pelaku kriminal dan seorang korban
kriminal yang ada di kota tersebut.
- Sampling
Jenuh: Suatu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering sekali dilakukan jika jumlah populasi
relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang relatif kecil.
- Smpling
Snowball: Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil atau
sedikit, lalu kemudian membesar. Atau sampel berdasarkan penelusuran dari
sampel yang sebelumnya. Seperti misalnya, penelitian mengenai kasus
korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu
informn seterusnya.
Contoh :
Yang menjadi obyek penelitian adalah siswa SMA Negri disurabaya yang memiliki
pacar, dari data tersebut kita harus menentukan sebuah metode pengambilan
sampel yang tepat gar bisa mendapat kan sebuah data yang memiliki tingkat
akurasi yang tinggi. Dalam hal ini, peneliti memutuskanuntuk menggunakan metode
purposive sampling, yaitu menentukan sampel dengan maksud yang sudah
direncanakan. Dalam hal ini peneliti mencoba mengambil sampel ketua osis laki-laki
yang memiliki pacar.
Teori
·
Serangkaian
asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisiuntuk menerangkan suatu
fenomena sosial secara sistematisdengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
·
seperangkat
pernyataan-pernyataan yang secara sistematisberhubungan
·
sekumpulan
konsep, definisi, dan proposisi yang saling kait-mengait yang menghadirkan
suatu tinjauan sistematis atasfenomena yang ada dengan menunjukkan hubungan
yangkhas di antara variabel-variabel dengan maksudmemberikan eksplorasi dan prediksi.
Contoh : Teori Power dalam Komunikasi antar personal.
Dalam sebuah hubungan terdapapt sebuah power atau sumberdaya yang dapat
digunakan untuk memelihara hubungan antar personal tetap harmonis.
Konsep
“istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak: kejadian,keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial.” (Sofian Effendi, 1989)
Contoh : Konsep Hubungan romantis antar personal. Jika
diturunkan maka dapat dipecah lagihubungan romantis antara pasangan beda jenis
kelamin dn pasangan romantis sesama jenis kelamin.
Variabel
Variabel
adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian (center of attention) atau pusat
yang memberikan pengaruh (effect) dan mempunyai nilai (value). Hal ini membuat
variabel dapat berubah. Variabel dapat disebut juga sebagai peubah.
Objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian juga merupakan
variabel.
Variabel
Independen
Variable ini sering disebut sebagai variabel predictor, variabel pengaruh,
kausa, variabel perlakuan, treatment, variabel risiko, stimulus, dan juga
dikenal sebagai variabel bebas dan variabel predictor.
Variabel ini merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya perubahan
atau mempengaruhi timbulnya variabel terikat (dependen). Oleh karena itu, variabel
ini disebut variabel bebas (independent). Variabel bebas juga sering tuliskan
dalam Structural Equation Modelling sebagai variabel eksogen.
Contoh : Variabel
Independen adalah variabel yang menjadi penentu, “frekuensi Penggunaan uang laki-laki terhadap rasa nyaman dalam
hubungan pacaran yang dijalani”. Dalam judul tersebut, yang menjadi variabel
Independen adalah “Frekuensi penggunaan uang laki-laki”.
Varriabel
Dependen
sering disebut sebagai variabel konsekuen, variabel kriteria, variabel
pengaruh, terikat, tergantung, dan variabel output.
Berbeda dengan variabel independet, variabel dependen dalam SEM atau
permodelan persamaan struktural, variabel independen juga dikenal sebagai
variabel indogen.
Alasan variabel dependen disebut variabel terikat adalah karena setiap
variabel independen akan mempengaruhi variabel terikat / independen
Contoh : Variabel
dependen adalah variabel yang menjadi Variabel terpengaruholeh variabel
independen, “frekuensi Penggunaan uang
laki-laki terhadap tingkat rasa nyaman dalam hubungan pacaran yang dijalani”.
Dalam judul tersebut, yang menjadi variabel dependen adalah “tingkat rasa
nyaman dalam hubungan pacaran yang dijalani”.
Daftar Pustaka
Daftar Internet
http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-variabel-dan-macam-macam-variabel.html Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
http://www.scribd.com/doc/92586301/Definisi-Teori-Dan-Konsep#scribd Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
http://kandhalawi.blogspot.co.id/2012/03/konsep-dan-teori.html Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
https://teorionline.wordpress.com/tag/sampel-populasi-penelitian-teknik-sampling/ Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
https://teorionline.files.wordpress.com/2010/01/tabel-jumlah-sampel.doc Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-populasi-dan-sampel-serta-teknik-sampling.html Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
https://sugithewae.wordpress.com/2012/11/13/pengertian-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/ Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
https://teorionline.wordpress.com/data-service/contoh-judul/ Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
https://pojokpakdani.wordpress.com/2013/03/09/tips-menetukan-topik-penelitian-membuat-latar-belakang-penelitian-dan-cara-menentukan-rumusan-masalah/ Diakses 06 September 2015 plukul
20:30
No comments:
Post a Comment