“Penggunaan Uang laki-laki terhadap kelanggengan hubungan pacaran” Menu Sejarah Manusia

"Perhatikan Masa Lalu mu, untuk hari esok mu"

Post Top Ad

Wednesday, 28 September 2016

“Penggunaan Uang laki-laki terhadap kelanggengan hubungan pacaran”



Topik Penelitian
“Penggunaan Uang laki-laki terhadap kelanggengan hubungan pacaran”

Epistimologi
  • Maintenance Relationship (Komunikasi antar Personal)

Definisi Masalah Penelitian
            Dalam masa remaja, seorang manusia mulai mengalami ketertarikan terhadap lawan jenisnya dan tidak sedikit dari remaja yang akhirnya menjalin hubungan romantis dengan lawan jenisnya. Namun ketika manusia sedang dalam masa remaja, biasanya dia belum dapat menghasilkan uang, sehingga ketika dia berpacaran dia menggunakan uang yang diberikan oleh orang tua nya untuk memenuhi kebutuhan seperti makan bersama dan kebutuhan yang lainnya.
            Dalam pandangan masyarakat khususnya anak-anak remaja usia SMA di Surabaya. Kebanyakan memandang bahwa laki-lakilah yang harus membayar untuk kebutuhan dalam hubungan pacaran. Sehingga  dalam kelangsungan hubungan pacaran tersebut terkadang menyebabkan pihak laki-laki merasa tertekan karena dia merasa bahwa hanya dia yang melakukan effort atau upaya untuk mempertahankan hubungan tersebut. Jika hal ini terus berlangsung maka tidak menutup kemungkinan hubungan tersebut akan mengalami keretakan dan bahkan bisa berakhir.
Fenomena Masalah
 seorang remaja laki-laki bernama Mamat(Bukan nama sebenarnya)  yang memiliki seorang pacar bernama bunga . dalam berpacaran mereka biasanya sering makan bersama di berbagai tempat yang berbeda, namun ketika membayar makanan yang mereka pesan si Mamat lah yang selalu menggunakan uangnya si Mamat merasa tertekan karena hal ini, namun Mamat tidak berani mengungkapakan rasa tidak nyamannya ini karena dia malu dan takut kalau nanti akan dianggapremeh oleh bunga.
Mengapa hal tersebut menjadi masalah
            Hal tersebut diatas menjadi masalah penelitian karena menurut saya hubungan pacaran merupakan hubungan yang memiliki banyak hal yang dapat membuat hubungan tersebut kandas ditengah jalan. Ketika sebuah hubungan kandas ditengah jalan, maka kemungkinan besar akan menimbulkan rasa sakit hati bagi orang yang mengalaminya. Sakit hati merupakan suatu perasaan yang tidak enak, bahkan dalam kasus yang ekstrim, seseorang dapat mengalami trauma setelah mengalami kegagalan dalam sebuah hubungan pacaran dan traumanya dapat berupa trauma terhadap lawan jenis, trauma terhadap pacaran, trauma terhadapa hubungan romantis sehingga dia tidak mau menikah seumur hidupnya, menjadi pecinta sesama jenis dan masih banyak lagi. Untuk menghindari hal tersebut maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tentang hal yang dapat merusak hubungan pacaran sehingga  hal tersebut dapat dihindari oleh orang yang sedang menjalin hubungan pacaran dan pada akhirnya hubungan pacaran yang sedang dijalin oleh orang tersebut menjadi langgeng.

Populasi
·         Definisi :  Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang ingin kita teliti, obyek penelitian dapat berupa manusia atau benda-benda di sekitar kita yang dapat memberikan informasi penelitian yang akan kita lakukan.
·         Contoh : Seluruh Siswa SMA Negri di surabaya yang memiliki pacar

Sampel
·         Sampel adalah bagian dari populasi, yang dirasa dapat mewakili keseluruhan karakteristik populasi, sampel digunakan untuk memudahkan peneliti dalam meneliti data populasi
·         Contoh : Jika populasinya Seluruh siswa SMA Negri di Surabaya yang memiliki pacar, maka sampelnya adalah 3 orang dari Masing-masing sekolah SMA Negeri di Surabaya yang memiliki pacar

Pengambilan Jumlah Sampel
            Pengambilan jumlah sampel adalah cara untuk menentukan seberapa banyak jumlah sampel yang akan kita teliti ketika memiliki jumlah populasi tertentu, Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli.  Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :
  1.  Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
  2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
  3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
  4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain :
1. Rumus Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)
n = N/N(d)2 + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)
N = L / F^2 + u + 1
Keterangan :
N = Ukuran sampel
F^2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1
Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel
N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
3. Rumus berdasarkan Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael
Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki.
Contoh            :  Jika jumlah Siswa SMA di surabaya yang memiliki pacar adalah 10.000 orang maka untuk mencari jumlah sampel yang tepat harus menggunakan salah satu rumus atau menggunakan tabel yang sudah dijelaskan diatas.

Teknik Pengambilan Sampel
            Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan dipakai dalam penelitian. Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua) maca yaitu probability sampling dan non-probability sampling. berikut dibawah ini penjelasannya:
Probability sampling adalah suatu teknik sampling yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, tekhnik ini terdiri atas:
  • Simple random sampling: dikatakan simple atau sederhana sebab pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat lakukan jika anggota populasi dianggap homogen.
  • Dispropotionate Stratified Random Sampling: Suatu teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, jika populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
  • Proportionate stratified random sampling: salah satu teknik yang digunakan jika populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen serta berstrata secara proporsional.
  • Area sampling (Cluster sampling): Teknik sampling daerah dipakai untuk menentukan sampel jika objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, seperti misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi atau dari suatu kabupaten.
Non probability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel,  teknik ini terdiri atas:
  • Sampling Sistematis: suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
  • Sampling Kuota: Teknik untuk menentukan sampel yang berasal dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan. Seperti misalnya, jumlah sampel laki-laki sebanyak 70 orang maka sampel perempuan juga sebanyak 70 orang.
  • Sampling aksidental: Sauatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipakai sebagai sampel, jika dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai sumber data.
  • Purposive Sampling: Suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau sleksi khusus. Seperti misalnya misalnya, kamu meneliti kriminalitas di Kota atau daerah tertentu, maka kamu mengambil informan yaitu Kapolresta kota atau daerah tersebut, seorang pelaku kriminal dan seorang korban kriminal yang ada di kota tersebut.
  • Sampling Jenuh: Suatu teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering sekali dilakukan jika jumlah populasi relatif kecil atau sedikit, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang relatif kecil.
  • Smpling Snowball: Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil atau sedikit, lalu kemudian membesar. Atau sampel berdasarkan penelusuran dari sampel yang sebelumnya. Seperti misalnya, penelitian mengenai kasus korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu informn seterusnya.
Contoh : Yang menjadi obyek penelitian adalah siswa SMA Negri disurabaya yang memiliki pacar, dari data tersebut kita harus menentukan sebuah metode pengambilan sampel yang tepat gar bisa mendapat kan sebuah data yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Dalam hal ini, peneliti memutuskanuntuk menggunakan metode purposive sampling, yaitu menentukan sampel dengan maksud yang sudah direncanakan. Dalam hal ini peneliti mencoba mengambil sampel ketua osis laki-laki yang memiliki pacar.


Teori
·         Serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisiuntuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematisdengan cara merumuskan hubungan antar konsep.

·         seperangkat pernyataan-pernyataan yang secara sistematisberhubungan

·         sekumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang saling kait-mengait yang menghadirkan suatu tinjauan sistematis atasfenomena yang ada dengan menunjukkan hubungan yangkhas di antara variabel-variabel dengan maksudmemberikan eksplorasi dan prediksi.

Contoh : Teori Power dalam Komunikasi antar personal. Dalam sebuah hubungan terdapapt sebuah power atau sumberdaya yang dapat digunakan untuk memelihara hubungan antar personal tetap harmonis.

Konsep
“istilah atau definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian,keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.” (Sofian Effendi, 1989)

Contoh : Konsep Hubungan romantis antar personal. Jika diturunkan maka dapat dipecah lagihubungan romantis antara pasangan beda jenis kelamin dn pasangan romantis sesama jenis kelamin.


Variabel

Variabel adalah sesuatu yang menjadi fokus perhatian (center of attention) atau pusat yang memberikan pengaruh (effect) dan mempunyai nilai (value). Hal ini membuat variabel dapat berubah. Variabel dapat disebut juga sebagai peubah. Objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian juga merupakan variabel.


Variabel Independen
Variable ini sering disebut sebagai variabel predictor, variabel pengaruh, kausa, variabel perlakuan, treatment, variabel risiko, stimulus, dan juga dikenal sebagai variabel bebas dan variabel predictor. 
Variabel ini merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau mempengaruhi timbulnya variabel terikat (dependen). Oleh karena itu, variabel ini disebut variabel bebas (independent). Variabel bebas juga sering tuliskan dalam Structural Equation Modelling  sebagai variabel eksogen.

Contoh : Variabel Independen adalah variabel yang menjadi penentu, “frekuensi Penggunaan  uang laki-laki terhadap rasa nyaman dalam hubungan pacaran yang dijalani”. Dalam judul tersebut, yang menjadi variabel Independen adalah “Frekuensi penggunaan uang laki-laki”.


Varriabel Dependen
sering disebut sebagai variabel konsekuen, variabel kriteria, variabel pengaruh, terikat, tergantung, dan variabel output.
Berbeda dengan variabel independet, variabel dependen dalam SEM atau permodelan persamaan struktural, variabel independen juga dikenal sebagai variabel indogen. 
Alasan variabel dependen disebut variabel terikat adalah karena setiap variabel independen  akan mempengaruhi variabel terikat / independen

Contoh : Variabel dependen adalah variabel yang menjadi Variabel terpengaruholeh variabel independen, “frekuensi Penggunaan  uang laki-laki terhadap tingkat rasa nyaman dalam hubungan pacaran yang dijalani”. Dalam judul tersebut, yang menjadi variabel dependen adalah “tingkat rasa nyaman dalam hubungan pacaran yang dijalani”.




Daftar Pustaka



Daftar Internet







https://teorionline.wordpress.com/data-service/contoh-judul/ Diakses 06 September 2015 plukul 20:30





No comments:

Post a Comment

Post Top Ad