Silokek merupakan salah satu daerah wisata potensial yang berada di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Sebuah kawasan wisata alam yang terdapat di sepanjang kenagarian Muaro, Silokek dan Durian Gadang. Di sepanjang kawasan ini wisatawan dapat menikmati keindahan alam seperti; suasana pantai pasir putih yang memukau, keindahan panorama ngarai batu berjajar yang menawan, wisata gua (ngalau), taman anggrek yang mempesona, panjat tebing, arung jeram, air terjun pelukahan, pemandian air panas dan wisata budaya lokomotif uap peninggalan Jepang. Silokek mempunyai keindahan alam yang sangat eksotis dan mampu menarik perhatian para wisatawan lokal maupun mancanegara. 1. Wisata Alam • Ngalau Cigak Disini pengunjung dapat menikmati aliran sungai bawah tanah dan keindahan stalaktit. disekitar ngalau anda akan disambut oleh cigak-cigak jinak(kera – kera yang jinak) yang siap bercenda gurau dengan pengunjung. • Ngalau Talago • Ngalau silukah • Ngalau seribu • Air Terjun Taye • Air Terjun Palange • Air Terjun Palukahan Untuk menuju air terjun ini, kita harus berjalan kaki sejauh 1 Km melalui perkebunan masyarakat sambil mendengarkan kicauan burung yang merdu.
Di kawasan ini terdapat 2 buah lokasi air terjun yang dapat anda nikmati masing-masing setinggi 45m dan 75 m. • Penangkaran Bunga Jenis Antorium Bunga jenis antorium ini, begitu indah di pandang mata oleh kecantikannya, antorium ini di tangkarkan oleh kpa wanusa kabupaten sijunjung, berbagai jenis antorium yang sudah di tangkarkan sekarang. • Pasir Putih Biasanya pasir putih kita temukan di tepi pantai. Ternyata juga kita temukan pasir putih di tepi batang kuantan nan elok dan indah. Biasanya setiap tahunnya diadakan turnamen volley pantai di sini. • Wisata Anggrek Juga sekitar seratusan lebih jenis-jenis anggrek alam yang sudah lakah telah ditemukan juga seperti anggrek macan, panda sumatrana, nepentes dll di kabupaten sijunjung ini, bagi pencinta anggrek alam dan bunga lainnya. • Area Tambang Emas 2. Wisata Olahraga • Bagi pengunjung yang hobby arung jeram dengan derasnya aliran batang kuantan yang mengalir sepanjang kenagarian silokek. pengunjun bisa menguji adrenalin disini, karna sungai yang mengalir sepanjang 38 Km ini termasuk kedalam kategori kesulitan tingkat III. disini juga sering di adakan event-event arung jeram. sepanjang aliran sungai juga dapat menikmati pemandangan tebing-tebing terjal dan goa-goa kecil. • Climbing juga salah satu olah raga yang sangat menguji adrenaline wisata. Arena climbing yang ada di daerah ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda- beda. Banyak wisata domestic dan luar negeri yang mencoba arena climbing di daerah ini. • Selaju sampan atau Open turnamen selaju sampan badunsanak di Batang Kuantan, Muaro Sijunjung (Acara Tahunan) 3.
Wisata Budaya • Lokomotif Tua Tidak terlalu jauh dari air terjun Palukahan, terdapat sebuah lokomotif tua bukti sejarah peninggalan zaman penjajahan jepang yang terkenal juga dengan peristiwa logas. • Batu Basurek • Makam Tanah Bato Website pemerintahan sijunjung pernah mengabarjan, Setelah melihat secara langsung, dua turis asal Belanda masing-masing Kees Maaswinkel dan Theo Kooijmans sangat terkesan dengan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Sijunjung.Mereka kagum dengan panorama alam disepanjang aliran batang (sungai) Kuantan, dimana sepanjang aliran sungai itu terpampang pemandangan alam nan asri dengan hiasan bukit barisan, sementara dibawahnya meliuk-liuk dengan indahnya batang Kuantan, bagaikan ular raksasa yang tengah berjalan. “Sungguh indah daerah ini, udaranya sejuk pemandangannya pun indah dan menawan,” ujar Kees Maaswinkel melalui penterjemahnya Taufik, saat berkunjung ke Silokek dan Durian Gadang. Menurut Kees, di kawasan Silokek dan Durian Gadang ini, banyak terdapat potensi wisata yang menarik, hanya saja selama ini potensi itu belum tergarap dengan baik, sehingga keberadaannya tidak kenal masyarakat secara luas. Dikawasan tersebut dapat dikembangkan wisata petualangan, wisata ekstrim seperti panjat tebing, arung jeram, serta penjelajah di perut bumi dengan menyusuri goa-goa yang terdapat dikedua nagari tersebut. Dan yang paling berharga adalah, adanya bukti peninggalan sejarah semasa penjajahan Jepang 1942 – 1945, berupa satu unit Lokomotif uap di jorong Silukah Nagari Durian Gadang. “Ini merupakan bukti sejarah yang sangat berharga, dan kalau di rawat dan dipelihara dengan baik, bisa menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini,” ujarnya.
Apa yang diutarakan Kees itu memang tak berlebihan, salah satu alasan Kees dan Theo berkunjung ke Sijunjung adalah untuk melihat secara langsung bukti peninggalan Romusha semasa penjajahan Jepang yang terdapat di Silukah Nagari Durian Gadang. Melihat bukti peninggalan Romusha tersebut, Kees dan Theo langsung mendokumentasikannya, dan menurut rencana mereka mempromosikannya di negara mereka melalui TV Nasional Belanda. “Daerah ini indah dan bagus serta menyimpan sejarah yang amat berharga, kami akan coba bantu mempromosikannya melalui TV Nasional Belanda,” kata Kees kepada Kepala Dinas Parsenibudpora, Yusrizal. SE. Kedatangan kedua warga Belanda itu, selain untuk menikmati keindahan alam Sijunjung, juga untuk mendokumentasikan jejak Romusha di ranah Lansek Manih ini, mulai dari pembangunan rel kereta api yang membelah belantara Sumatera hingga melihat langsung lokomotif uap di Nagari Durian Gadang. Rencananya mereka akan berada di Sijunjung sampai Sabtu besok. Eri Chaniago+
No comments:
Post a Comment