MENGENAL TENTANG KAPITALIS BIROKRAT Menu Sejarah Manusia

"Perhatikan Masa Lalu mu, untuk hari esok mu"

Post Top Ad

Monday, 13 February 2017

MENGENAL TENTANG KAPITALIS BIROKRAT

Kapitalisme birokrasi ialah penyalahgunaan kekuasaan oleh kaum birokrat karena memegang kendali kekuasaan negara yang di tingkat nasional hingga tingkat kabupaten atau kota yang secara langsung melayani kepentingan imperialisme untuk memperkaya dirinya sendiri dan keluarga atau untuk mengumpulkan kapital untuk mempertahankan dan menaikkan posisinya dalam pemerintahan.


Kaum kapitalis birokrat (kabir) adalah klas parasit yang khas dalam sistem masyarakat setengah jajahan dan setengah feodal yang bergantung pada penghisapan feodalisme, tidak memiliki industri nasional, dan bergantung pada kapital milik imperialis. Mereka pelayan setia imperialis dan sekutu klas penghisap dalam negeri, borjuasi komprador dan tuan tanah besar, dalam mempertahankan sistem jahat untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan finansial untuk memperkaya diri. Selama negara RI masih negara setengah jajahan yang bergantung dari kapital milik imperialis maka pembentukan kapital sendiri dalam negeri sangat tidak mungkin dan menjadikan praktek korupsi tetap marak dan luas.

Korupsi dan suap adalah praktek terbesar dari kapitalis birokrat disamping secara legal mereka terus berusaha menambah pungutan-pungutan dan memanipulasi anggaran negara untuk menaikkan gajinya sendiri dan menaikkan anggaran bagi departemen, provinsi atau pun kabupaten yang dipimpin. Mereka terlibat dalam proyek-proyek milik negara atau kerjasama dengan swasta sebagai pembuat keputusan, penjamin, pelaku proyek, dan berperan tukang pukul untuk menakuti-nakuti atau menindas rakyat.

Meski pun sudah menjadi watak dasar dari pejabat negara reaksi adalah mengumpulkan kekayaan untuk kepentingannya sendiri, tetapi tidak semua pejabat di sebuah lembaga negara dapat digolongkan menjadi kapitalis birokrat. Selain itu, para kabir ini berkedudukan di pemerintahan pusat sampai pemerintahan tingkat dua sebagai struktur terendah yang memiliki wewenang pengambilan keputusan strategis sesuai undang-undang otonomi daerah.

Sejarah kabir telah ada sejak pemerintahan jajahan Belanda di era Tanam Paksa sampai sekarang. Pada era Soeharto, dana besar didapatkan dari borjuasi komprador dan tuan tanah yang mendapatkan konsensi penguasaan lahan lewat HGU dan HPH dan bisnis lainnya. Dana-dana itu diolah bagi kepentingan pribadi dan politiknya melalui yayasan sosialnya. Cara lainnya, kabir menambah berbagai lembaga negara yang baru dan memanipulasi aspirasi rakyat.



Dengan begitu bisa disimpulkan beberapa bentuk pokok dari kapitalis birokrat hari ini:

1. Melakukan tindakan korupsi, menerima pemberian dari siapapun diluar gaji yang seharusnya, meminta imbalan tanda tangan, meminta bagian dari proyek pemerintah maupun swasta diluar ketentuan untuk diri sendiri. Termasuk memberikan proyek kepada keluarganya, teman-temannya, dan klik kekuasaan yang mendukungnya tanpa melalui tender terbuka.

2. Melakukan politik uang untuk memperoleh sebuah jabatan politik di pemerintahan.

3. Membuat lembaga negara baru, dengan berbagai fasilitas akan tetapi tidak berfungsi. Hal ini hanya memboroskan keuangan negara.

4. Membuat lembaga baru dengan mengangkat keluarga, teman-temannya, dan klik politiknya dengan maksud membuat sumber legitimasi politik baru.

5. Pejabat sipil maupun militer melakukan perangkapan jabatan, terutama dalam pemerintahan sendiri, menjadi komisaris di perusahaan-perusahan negara dan swasta, serta di berbagai organisasi sosial, olahraga dengan maksud membiayai organisasi tersebut untuk memperoleh dukungan politik.



6. Melakukan sogok atau suap untuk kenaikan pangkat kepada atasan.

7. Menggunakan fasilitas dinas untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan klik kekuasaannya (partai, golongan dll), di luar kepentingan dinas.

8. Memberikan bintang penghargaan dan jasa kepada keluarga, teman dan klik kekuasaannya tanpa pertimbangan yang jelas.

9. Menjalankan bisnis dengan memanfaatkan jabatannya sebagai pimpinan, menjadi beking bagi siapa saja yang bisa membayar.

10. Menggunakan jabatan untuk memaksa bank untuk memberikan kredit kepada pihak tertentu dan dia mendapat bagian dari kredit tersebut.

11. Serta beberapa bentuk lain yang semakin canggih dan berkembang dari waktu ke waktu, mencuri uang negara dan fasilitas negara untuk kekayaan pribadi serta klik yang mendukungnya (partai, kelompok, gang, bandit, dll) bertahan di jabatan tersebut dalam pemerintahan.

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad